Sejak kecil saya tinggal bersama Omsaya, dan bersama Omsaya tinggal om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari Omsaya). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Rintan yang kupanggil dengan sebutan Tante Rintan. Tante Rintan orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Oh ya, namsaya adalah Tomy, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan saya yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Rintan sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Rintan mengusap penis omku, sebut saja Om Sandy. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu saya melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Rintan. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Setelah mereka menikah satu setengah tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Rintan hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari saya dipanggil oleh Tante Rintan untuk menjaga rumahnya. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Ketika saya datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Tomy, masuk ke kamar..!” teriaknya.
“Ya Tante..” jawabku.
Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, saya disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran saya mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Rintan tahu saya gemetaran.
Dia bertanya, “Kenapa Tomy gemetaran..?”
“Enggak Tante,” jawabku.
Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Tomy, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.” Body Tante Rintan Yang Menggoda
“Ya Tante.” jawabku.
“Ya Tante..” jawabku.
Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, saya disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran saya mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Rintan tahu saya gemetaran.
Dia bertanya, “Kenapa Tomy gemetaran..?”
“Enggak Tante,” jawabku.
Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Tomy, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.” Body Tante Rintan Yang Menggoda
“Ya Tante.” jawabku.
Kepalsaya terasa pusing, baru pertama kali saya menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Rintan. Lalu saya ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Rintan.
Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan saya menyambutnya dengan penuh harap. Tante Rintan langsung masuk kamar, sedangkan saya menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggallah di rumah saya dan Tante Rintan saja.
Setelah pembantunya pergi, Tante Rintan menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.
Lalu Tante Rintan berkata, “Tomy, seperti yang kujanjikan, saya akan meneruskan pendahuluan tadi.”
saya diam saja, gemetar menahan nafsu.
Tiba-tiba Tante Rintan mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Tomy, hisap bibirku..!”
saya menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, saya menjadi salah tingkah.
Lalu Tante Rintan berkata, “Tomy, seperti yang kujanjikan, saya akan meneruskan pendahuluan tadi.”
saya diam saja, gemetar menahan nafsu.
Tiba-tiba Tante Rintan mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Tomy, hisap bibirku..!”
saya menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, saya menjadi salah tingkah.
Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, saya sangat kaget.
“Wah punyamu sudah tegang dan besar Tomy,” sahut Tante Rintan.
Lalu Tante Rintan berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”
saya menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”
Tante Rintan tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.” Body Tante Rintan Yang Menggoda
Lalu Tante Rintan membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.
“Wah punyamu sudah tegang dan besar Tomy,” sahut Tante Rintan.
Lalu Tante Rintan berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”
saya menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”
Tante Rintan tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.” Body Tante Rintan Yang Menggoda
Lalu Tante Rintan membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.
Sambil gemetaran saya memegang buah dadanya dan memegang putingnya.
Tante Rintan mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Tomy.., terus..!”
Lalu dengan memberanikan diri saya mencium putingnya, dan Tante Rintan bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga saya juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Tomy, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Sandy.”
Tante Rintan mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Tomy.., terus..!”
Lalu dengan memberanikan diri saya mencium putingnya, dan Tante Rintan bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga saya juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Tomy, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Sandy.”
Setelah puas menghisap puting buah dada tante, saya mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.
“Ayo Tomy, cepat hisap punysaya..!”
saya memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.
Tante berkata, “Sabar Tomy, Tante kepingin mencium punya Tomy dulu.”
Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Rintan yang sangat cantik.
“Ayo Tomy, cepat hisap punysaya..!”
saya memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.
Tante berkata, “Sabar Tomy, Tante kepingin mencium punya Tomy dulu.”
Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Rintan yang sangat cantik.
Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku.
saya menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, saya mau kencing dulu.”
Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Rintan menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku. Body Tante Rintan Yang Menggoda
saya menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, saya mau kencing dulu.”
Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Rintan menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalsaya.
Lalu tante berkata, “Tenang Tomy, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”
saya diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali saya menghisap buah dadanya.
“Tante.., saya sayang Tante.”
Lalu tante berkata, “Ya Tomy, Tante juga sayang Tomy.”
Lalu saya menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.
“Ayo Tomy.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”
Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Rintan yang sudah licin karena air vaginanya.
Lalu tante berkata, “Tenang Tomy, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”
saya diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali saya menghisap buah dadanya.
“Tante.., saya sayang Tante.”
Lalu tante berkata, “Ya Tomy, Tante juga sayang Tomy.”
Lalu saya menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.
“Ayo Tomy.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”
Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Rintan yang sudah licin karena air vaginanya.
Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya.
Lalu saya berkata kepada Tante Rintan, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Tomy bersetubuh dengan Tante..?”
Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Rintan, tante semakin mendesis. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Tomy.., Tante kepengen keluar nih..!”
Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”
Lalu saya berkata kepada Tante Rintan, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Tomy bersetubuh dengan Tante..?”
Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Rintan, tante semakin mendesis. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Tomy.., Tante kepengen keluar nih..!”
Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”
Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya.
Dengan lembut saya mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Tomy masih enak nih..,”
Kemudian saya semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu saya memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Rintan bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.
Dengan lembut saya mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Tomy masih enak nih..,”
Kemudian saya semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu saya memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Rintan bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.
Baca Juga Keperawanan Murid SMU ku
Setelah peristiwa itu, setiap malam saya selalu terkenang akan vagina Tante Rintan, sehingga rasanya saya ingin tidur bersama Tante Rintan, tetapi bagaimana dengan Om Sandy. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Sandy dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Rintan tidak dapat ikut karena Om Sandy tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Rintan tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Sandy pulang ke Jakarta. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Atas permintaan Tante Rintan, setiap malam saya menemaninya, saya harus sudah ada di rumah Tante Rintan jam 8 malam. Untuk tidur malam, saya disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur saya pindah ke kamar Tante Rintan. Tentunya Tante Rintan sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali saya hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Rintan sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Rintan, tapi nikmat.
Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu saya menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun saya belum mengeluarkan air maniku. Lalu saya bertukar posisi, sekarang tante di bawah, saya yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu.
Sambil mencium bibir Tante Rintan, saya berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punysaya terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.”
Sambil tersenyum tante menjawab, “Tomy.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Sandy Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”
Kembali saya menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya saya menjerit, “Tante.., Tante.., saya keluar..!”
Alangkah nikmat rasanya. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Sambil tersenyum tante menjawab, “Tomy.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Sandy Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”
Kembali saya menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya saya menjerit, “Tante.., Tante.., saya keluar..!”
Alangkah nikmat rasanya. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Perlahan-lahan saya mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi saya kaget, karena saya tahu di sampingku ada Tante Rintan yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Rintan dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.
Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Sandy pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang saya sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Rintan masih mengajak saya bersetubuh di hotel. Tetapi sejak saya beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Rintan sudah bertambah tua. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar