Kamis, 05 September 2019

bar bar

Suara mesin judi di suatu tempat di Jakarta Selatan menyergapku waktu aku memasuki ruangan yang cukup luas dan ber- AC kencang. Setelah beberapa saat berkeliling aku menemukan sebuah mesin yang kosong dan cukup menarik minatku untuk mencoba. Pada awalnya aku tidak begitu memperhatikan sekelilingku, setelah beberapa saat aku menoleh ke samping kiriku dan melihat seorang wanita yang dalam taksiranku berusia sekitar 27-29 tahun (pada akhirnya aku tahu bahwa dia ternyata telah berusia 34 tahun) dan aku merasa nyaman karena usiaku pada waktu itu juga 32 tahun.
Setelah beberapa saat kami saling menyapa sekedarnya, dia menghembuskan rokoknya dengan muka muram. Aku kemudian iseng mengajaknya.
“Kita makan keluar yuk, soalnya hari ini peruntunganku jelek, dari tadi kalah terus”.
Dia hanya tersenyum simpul dan dingin sambil mengacuhkan aku. Kemudian dia berpindah tempat dengan seorang perempuan lain yang ternyata pada akhirnya aku tahu bahwa dia adalah adiknya dari lain ibu. Setelah beberapa lama, aku memutuskan untuk pulang dengan uang yang hanya tersisa Rp 500 ribu di kantong. Pada saat aku melangkah keluar, aku melewati dia dan bertanya lagi..
“Mau makan bareng?” dia terdiam beberapa saat dan lalu berbisik dengan adiknya.
“Mau makan kemana?” tanyanya kembali pada akhirnya.
“Nanti gampang kita cari yang kamu suka” jawabku.
Dia bangun dari mesin Mickey Mouse itu dan ikut bersamaku keluar lokasi menuju tempat parkir mobil. Sampai saat itu aku belum dapat melihat wajah dan bentuk tubuhnya hingga di lokasi parkir mobil. Ketika memasuki mobilku, aku memandang sosok tubuh semampai kurang lebih 157 cm dengan berat 45 kg, anggun tapi penuh kemuraman di wajahnya.
Saat keluar dari lokasi, sama sekali tidak terbersit aku akan mengalami suatu love affair yang dahsyat dan akan membuat suatu perubahan dalam jiwaku. Mobil terus melaju dan kami tetap saling terdiam sampai aku mencoba mengarahkan mobilku ke suatu motel di kawasan Jakarta Utara, dimana mobil bisa langsung masuk ke dalam garasi yang tersedia di tiap kamar motel tersebut. Pada saat aku memasuki motel tersebut dia dengan dinginnya berkata..
“Memangnya di sini ada makanan?” Aku cukup gugup dengan nadanya yang datar, tidak terkesan takut tidak juga senang.
“Aku mau ngobrol sama kamu di sini” jawabku.
“Apa nggak ada tempat lain yang lebih bisa buat ngobrol?”, tanyanya.
“Kalau kamu keberatan nggak pa-pa, kita keluar lagi dari sini” jawabku.
“Nggak usah, kita sudah sampai, ya sudah kita turun”.
Jantungku mulai berdegup. Apa dia tahu maksudku?, tanyaku dalam hati. Kami turun dan aku membayar sewa kamar untuk 6 jam tersebut. Di dalam kamar aku memperhatikan keanggunan dia, bertubuh langsing, rambut tebal terikat ke belakang dan ditambah wangi parfum yang mahal dan wajah yang dingin. Dia hanya menyedot rokoknya dengan tenang dan berkata menyindirku..
“Kita mau pesan makanan atau mau saling lihat-lihatan di kamar ini?”
Aku bangkit dan berjalan menghampiri tempat duduknya dan mendekatkan wajahku ke wajahnya, kemudian aku mencium pipinya halus dan berbisik..
“Jangan tanya kenapa aku membawa kamu ke sini, tapi tanya hatimu kenapa kamu mau aku ajak ke sini?” Dia menatapku tajam dengan mata yang di kemudian hari menjadi mata yang aku cintai dan berkata..
“Kamu cukup punya nyali ya? Belum kenal, belum tahu nama, sudah main bawa ke kamar. Apa ini kebiasaanmu?” Aku terdiam dan dan mundur menjauh.
“Kalau ya kenapa dan kalau ini baru pertama kenapa?” Dia bangkit menuju kamar mandi seraya berkata..
“Aku mau kita pulang” lalu ia memasuki kamar mandi. Aku hanya bisa termenung dan memutuskan untuk pulang. Pintu kamar mandi terbuka dan ia keluar, ada sesuatu yang mempesonaku saat ia keluar dengan rambut terurai seraya berkata..
“Ayo pulang, aku tidak mau ditipu sama anak seperti kamu”
Tiba-tiba entah dari mana keberanian itu, aku memeluk dia dan mencoba menciumnya. Pada awalnya dia agak berontak tapi akhirnya berdiam pasif dan dingin. Bibirnya hanya diam dan terkatup. Bibirku mencari celah rongga bibirnya dan lidahku mencoba memasuki bibirnya. Perlahan tapi pasti aku bisa memasuki bibirnya dan menemukan lidah yang kucari.
Pada awal lidahku berhasil mendapati lidahnya, tubuhnya agak tergetar tapi diam kembali. Perlahan tapi pasti aku menyedot lidahnya berputar perlahan dan menikmati setiap lekuk dari bibir dan lidah yang kurasa nikmat itu. Tanpa kusadari, aku mendorong dia rebah ke ranjang. Lidahku mencari lidahnya keluar masuk, berputar dan kusedot dengan perlahan.
Nafasnya mulai tersengal, tanganku mulai meraba dadanya dan menemukan buah dada yang begitu kenyal (dalam usia 34 tahun, masih seperti gadis 20 tahun). Lidahku merayap ke belakang telinganya dan menciumnya dengan birahi yang bergelora, tanganku kesulitan membuka pakaiannya sehingga aku bangkit dan mencoba membuka bajunya. Dia memegang tanganku dan matanya menatapku tajam lalu beberapa detik terdiam dan sesudah itu ia berkata..
“Biar aku sendiri yang buka, aku takut kamu merobek baju ini”.
Jantungku berdebar keras pada saat ia membuka pakaiannya satu persatu. Pada saat pakaian atasnya terbuka, aku melihat buah dada berukuran 34B dibalut dengan BH sutra tipis yang mewah sekali. Kemudian Ia membuka rok panjang yang ia gunakan dan terpampanglah sesosok tubuh yang sempurna dimana pinggul dan pantatnya yang begitu montok dan berisi dibalut oleh sebuah g-string warna hitam sewarna dengan BH-nya.
Nafasku memburu, kejantananku mengeras di balik celana panjangku dan cukup menyakitiku sehingga aku langsung membuka kemeja dan celanaku dan hanya tinggal mengenakan CD warna hitam. Dia melihatku dan wajahnya agak berubah melihat CD yang aku kenakan sewarna dan juga semi g-string. Tanpa membuang waktu, aku menghampirinya dan dengan keahlianku, dengan sekali sentak, BH-nya terbuka.
“Kamu kayanya ahli membuka BH perempuan yah?” (Ucapannya itu yang sampai saat kami terakhir bersama pun selalu diucapkan olehnya).
Dengan telah terlepasnya BH-nya, aku menemukan sepasang bukit kenyal yang seharusnya menjadi milik anak gadis berusia 20 tahunan dan bukan milik seorang wanita berusia 34 tahun dengan . Tanpa membuang waktu, mulutku mencari puting susunya dan menyedotnya lama dan lembut, di dalam gerakan lidahku yang secara perlahan berangsur cepat dan bertambah keras, aku merasa putingnya mengeras dan membuatku menggigit mesra dan lembut hingga terdengar rintihan halus dari bibirnya.
Dalam posisi berdiri itu, aku menengadahkan wajahku tanpa sedikit pun melepas puting yang kini telah kugigit-gigit dengan dengan gemas dan kusedot sampai setengah buah dadanya masuk dalam lahapanku yang penuh nafsu berahi. Kulihat seraut wajah itu terpejam sambil menggigit bibir seraya merintih halus seakan tidak rela desahan nafsu terlontar dari bibirnya.
Aku merebahkan tubuhnya dan mulutku berpindah dari buah dada yang satu ke yang buah dada yang lainnya. Barangku mengeras dan menempel di pahanya yang mulus, bergesek liar menambah api birahi yang membakarku. Mulutku meninggalkan payudaranya dan turun menelusuri perutnya yang rata tidak berlemak, aku mencium belahan dalam pahanya yang terbalut g-string yang sexy sekali.
Mulutku terus menuruni pahanya ke arah lutut dan betisnya. Mulutku mencari setiap jari kakinya dan menciumnya sambil menggigit perlahan dan berpindah ke kaki yang lainnya. Setelah beberapa kali aku ulangi, mulutku mencari lututnya dan menciuminya dari semua arah baik dalam maupun luar hingga tubuhnya menggelinjang hebat dan dia mencoba melepaskan pahanya dari mulutku, tapi tanganku menahan pinggulnya dan lidahku bergerak liar menelusuri permukaan g-string yang menutupi celah yang aku dambakan. Lidahku menyapu permukaan g-string dan mencari celah untuk menyelinap. Dengan sedikit gerakan jariku, lidahku menyapu kelentitnya hingga dia mengerang sambil berdiri dari posisi tidur, lalu berkata..
“Aku buka dulu CD-ku, aku takut kamu menggigit dan merobek CD ini”, ujarnya lalu dia mengangkat sedikit pinggulnya dan menarik turun CD-nya.
Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya karena aku tahu bahwa dia menggunakan waktu membuka CD-nya untuk mengatur nafas yang telah sampai di ujung birahinya. Tanpa membuang waktu, begitu CD-nya telah terlepas, aku langsung saja membenamkan wajahku di tengah lubang kenikmatannya, tapi dia menggelinjang dan menahan wajahku sambil berkata..
“Kamu nggak adil, kamu sendiri belum dibuka!”
Aku hanya tersenyum melihat wajah yang cantik dan seksi di mataku itu tengah tersengal-sengal mencoba mengatur nafasnya. Aku bangkit dan mundur sedikit sambil tanganku membuka CD semi g-stringku di hadapannya pelan-pelan. Matanya tidak berkedip melihat kejantananku yang berukuran 17 cm dengan urat-urat pembungkusnya telah tegak mengeras dan membundar di depan matanya.
Tanganku mengelus kepala helm kejantanananku dan secara tiba-tiba, pada saat dia sedang melihat kejantananku aku menyentakkan kedua kakinya sehingga dia telentang dan berjongkok dan dengan secepat kilat meletakkan bibirku pada bibir vaginanya. Sebelum tangannya sempat mencapai kepalaku dan menolaknya lagi, lidahku sudah menjilat belahan vaginanya dengan jilatan panjang.
Tubuhnya bergetar dan mulutnya melenguh panjang. Begitu mencapai kelentitnya, aku langsung mengunyahnya secara halus dan panjang hingga ruangan kamar ini dipenuhi oleh rintihan dan lenguhan birahi yang membuatku kesetanan karena pada setiap rintihannya aku semakin terbakar nafsu dan kejantananku semakin mengeras dan berdenyut mencari tempat untuk menjepitnya.
Lidahku semakin lincah dan semakin rajin keluar masuk goa kenikmatannya. Tangannya mencengkeram kepalaku dan menarik rambutku sambil terus merintih keras. Lidahku bergerak cepat dan kadang lambat tapi menggesek kasar di celah goa kenikmatannya.
“Stop.., ampun, aku mohon stop jangan buat aku jadi gila!!”, pintanya dengan setengah berteriak. Aku tidak mempedulikannya dan terus mencengkram kedua pahanya yang melingkari leherku.
Beberapa detik kemudian aku merasa pinggulnya terangkat dan mengejang. Aku tahu dia akan mencapai klimaksnya. Aku menahan pinggulnya dan lidahku mencari kelentitnya dan kembali aku mengunyahnya dengan lembut tapi bertenaga hingga aku merasa kepalaku dijepit oleh kedua pahanya, rambutku dijambak sekeras-kerasnya olehnya dan keluarlah rintihan panjangnya diikuti keluarnya suatu cairan yang amat aku sukai.
“Ahh, shit, shit kamu gilaa!!” Kemudian kusaksikan suatu pemandangan yang membuat birahiku menggelora. Wajah yang penuh dengan keringat, mata terpejam, rambut yang berantakan menutupi wajahnya dan nafas yang tersengal-sengal.
Dalam beberapa detik setelah aku puas menjilati cairan kenikmatannya, aku bangkit dan membuka pahanya dan menaikkan kedua kakinya ke pundakku, dengan posisi demikian aku memiliki posisi yang paling ideal untuk memasukkan kejantananku sedalam-dalamnya ke goa kenikmatan yang telah bergelimang cairan birahinya. Aku mulai meletakkan kepala penisku dan menggosoknya pelan-pelan. Setelah siap, aku mendorong kepala penisku memasuki gerbang kenikmatan tersebut.
Pada saat kepala penisku yang cukup besar (semua wanita yang pernah merasakan kejantananku selalu mengatakan kepala penisku lebih besar dibandingkan ukuran normal) memasuki lubang tersebut, dia hanya bisa merintih pelan. Aku menahan sebatas kepalanya tertelan oleh leher vaginanya dan berdiam beberapa saat. Aku mulai mendorong sampai setengah batangku menggesek pelan dan terasa nikmat sekali, sesudah itu menarik kembali sebatas leher helm kejantananku dan mendorongnya pelan kembali menembusnya sampai setengah panjang batangku.
Aku melakukannya selama lebih kurang sepuluh kali dan aku agak menekan kedua kakinya mengangkang dan membukanya lebar sambil kutekan sekuat tenaga tetapi lembut dan pada saat aku mencapai batas terdalam dan menemukan daging kenikmatan yang menggesek kepala helm kejantananku, detik itu pula tangannya menyambar kepalaku dan menarik kepalaku untuk mencari bibirku dan menciumnya liar sekali.
Aku mendiamkan keadaan ini beberapa saat dan aku merasa suatu cairan nikmat hangat merembes dari dalam vaginanya, ia dua kali keluar, pikirku. Sambil tetap berciuman aku menarik batangku sebatas helm yang terjepit erat oleh otot cincin vaginanya dan mendorong kembali sedalam-dalamnya sambil memberatkan seluruh tubuhku ke pinggangku dan kembali menemukan kenikmatan gesekan seluruh batangku bergesekan dengan dinding vaginanya yang mencengkeram erat sampai kepala penisku menggesek kasar daging menonjol dalam vaginanya dan ia merintih panjang dan menyedot lidahku kuat-kuat.
Tiba-tiba pada saat posisi terdalam itu dia menarik leherku dan menaikkan pantatnya dan menggoyangnya pelan tapi ditekan sedalam-dalamnya hingga aku terlontar ke sorga ketujuh. Putarannya begitu pelan tapi menekan dalam sehingga kepala penisku terasa digosokkan total dengan daging dalam vaginanya sambil seluruh batangku diremas-remas oleh otot dinding vaginanya.
Dan tiba-tiba ia merintih keras sambil mencakarku keras dan memedihkan punggungku. Dia terlontar melepaskan pelukannya pada leherku sambil pahanya tetap tersangkut di pundakku. Lalu ia tergeletak tersengal-sengal dan aku merasa kembali cairan hangat merembes keluar dari vaginanya. Aku sudah sampai di ujung nafsuku dan aku mencabut kejantananku sambil membalikkannya pada posisi telungkup. Aku menaikkan pinggul dan pantatnya dalam posisi doggie style walaupun kulihat dia sudah kehabisan tenaga.
Setelah posisinya pas, aku mendorong kejantananku amblas dalam suatu sentakan keras dan ia merintih sambil tangannya meremas sprei di bawahnya. Di kaca besar yang disediakan di kamar ini aku bisa melihat kejantananku keluar masuk dengan suatu sentakan keras tapi dalam irama lambat. Kepalanya yang menunduk disertai rambut yang terurai lebat membuatku serasa berada di awan birahi dan tiba-tiba aku merasa dia menggerakkan pinggulnya mendorong balik setiap gerakanku ditambah gerakan memutar keras hingga kepala kejantananku seperti diremas-remas hangat dan ketat dan digesekan sekerasnya dengan daging di dalam vaginanya.
Agak lama kami melakukan ini sampai kepala penisku terasa agak panas, denyut kenikamatan yang sangat luar biasa aku rasakan setiap aku menggesek keluar dan masuk lubang itu. Aku makin dalam mendorong ditingkahi rintihannya yang semakin keras dan aku merasa denyut batang kejantananku merambat ke arah kepala penisku dan otot vaginanya mengimbangi dengan denyutan lembut yang semakin cepat.
Tuhan, aku belum pernah mengalami kenikmatan seperti ini, begitu lembut tapi sangat terasa dalam setiap gesekan dan tekanan, batinku berbisik di ambang ledakan kenikmatan diriku. Dan pada tekanan terakhir aku mencengkeram pinggulnya dan mendorong sekuat-kuatnya dibalas dengan dorongan balik oleh pinggulnya, srett, srett, srett semburan demi semburan aku menumpahkan semua birahi yang terkumpul sejak tadi dalam lubang kenikmatannya dan disusul denyutan keras dinding vaginanya dan tangannya mencari pahaku untuk dicakar sekeras-kerasnya.
Dalam beberapa saat aku merasa tulangku dilolosi semua dan mataku terpejam menikmati detik-detik saat aku mengeluarkan seluruh cairan kenikmatan di dalam lubang surgawi yang sedang aku masuki ini. Kepalaku berdenyut keras seiring setiap semburan yang aku keluarkan. Setelah itu badai itu mulai mereda walau dalam posisi diam tidak bergerak tapi setiap otot kami berdua bekerja diluar kehendak dan berdenyut keras sampai pelan-pelan melambat. Setelah aku membuka mata, perlahan-lahan aku mencabut batangku yang masih mengeras dan tubuhnya langsung tergeletak lemas seakan pingsan. Aku merebahkan tubuhku di sampingnya dan memejamkan mata.
Aku melihat handphone yang tergeletak di samping ranjang dan melirik jam, 1 jam 20 menit sejak aku menunggu dia keluar dari kamar mandi dan memutuskan untuk pulang. Sejam lebih kami bergulat dalam lautan birahi!! Aku mencoba melihat lagi dan memastikan bahwa aku tidak salah melihat jam. Aku melirik ke arahnya dan melihat sepasang bola mata yang menatapku tajam.
“Jam kamu pukul berapa sekarang?” aku bertanya.
“23.45”, jawabnya sambil melihat kamnya.
Persis seperti jamku dan berarti benar kami telah berenang dalam lautan asmara sejam lebih. Dia pun tersentak dan melirikku diam dan aku mengangguk, lalu dia memejamkan mata sambil berkata..
“Oh tuhan, gila! Ini nggak mungkin selama ini”
Setelah beberapa saat, aku mengambil handuk bersih dan aku selimutkan ke tubuhnya dan aku membuka dua botol minuman complimentary untuk diminum bersama. Setelah beberapa saat dia bangkit menuju kamar mandi dan aku memejamkan mataku lagi, tergolek memulihkan tenagaku yang terkuras habis. Dalam beberapa saat aku membuka mata dan aku menemukan dia sudah berpakaian rapi duduk di kursi dan memandangiku dengan seribu arti. Aku melirik jam dan sudah lewat 40 menit, ternyata aku tertidur, aku bertanya..
“Kenapa kamu nggak bangunkan aku?”.
“Aku lihat kamu tidur nyenyak sekali, jadi aku nggak tega membangunkan kamu”. Nada yang lembut dan hangat terdengar berbeda pada saat kami memasuki kamar ini.
Aku masuk ke kamar mandi dan mandi. Setelah rapi aku keluar dan menyalakan rokok dan tetap tidak tahu harus berbicara apa dengan wanita yang namanya pun belum aku kenal tapi merasakan percintaan terdahsyat selama hidupku. Dia melihat jamnya dan berkata..
“Ayo kita pulang, aku harus kerja”. Aku hanya terdiam dan beranjak pergi.
“Kamu mau pulang kemana?”, tanyaku.
“Cukup kamu antar ke tempat kita bertemu”, jawabnya.
“Aku mau tahu rumahmu”, ujarku.
“Belum saatnya kamu tahu lebih lanjut tentang aku”.
Lalu aku membawa mobilku membelah malam menuju ke tempat kami bertemu. Sampai pada tempat kami bertemu, aku bertanya..
“Boleh aku minta nomor teleponmu?” dia hanya tersenyum beberapa saat dan itulah yang membuatku jatuh cinta di saat wajahnya tidak lagi diliputi kesedihan dan berseri ceria.
“Kamu bahkan belum tanya namaku, sudah tanya teleponku”. Aku tertawa malu.
“Boleh aku tahu namamu?”
“Giovanie”, dia menjulurkan tangannya dan berkata lembut.
“Jerry”, balasku. Setelah itu dia memberikan nomor HP-nya dan menghilang ke dalam gedung perjudian tersebut.
Aku menjalankan mobilku keluar dari gedung tersebut dan berusaha melupakan semua itu yang terjadi seperti mimpi. Tapi ini adalah suatu awal dari kejadian yang amat dalam menggores hatiku selanjutnya.

guru

Kisah seks mudaku memang sangat mendebarkan apalagi dia adalah seorang guru, Sebut saja aku Eno. Aku siswa SMA di sebuah sekolah negeri Jakarta. Aku merupakan siswa yang dibilang cukup pintar di kelasku. Apalagi setelah aku menang olimpiade komputer tingkat provinsi, namaku jadi makin dikenal di sekolahku. Nilai-nilai ku di sekolah juga bisa terbilang bagus. Selalu dapat nilai diatas 7. Kecuali pelajaran pkn, pelajaran yang paling susah menurutku. Aku tidak pernah mendapat bagus. Paling bagus cuman dapat 7. Hari rabu ini, aku belajar seperti biasa. Tapi saat pelajaran pkn, bu tanti, guru pkn ku tidak masuk. Biasanya bu tanti tidak pernah telat. Seperti biasa, kalau tidak ada guru masuk, kami sekelas selalu ngobrol di kelas. Tiba-tiba ada seseorang perempuan yang tidak kukenal masuk ke kelas ku.
Bu guru : “Hayooo jangan pada berisik. Oh iya perkenalkan, nama saya ibu Tina. Umur 23 tahun. Ibu ada disini karena ibu dipesen sama ibu tanti untuk ngajar disini karena beliau sakit dbd. Ibu seterusnya akan menggantikan ibu tanti mengajar disini selama 1 semester karena ibu lagi praktek kerja lapangan untuk belajar jadi guru.”
Anak-anak : “Yaaahhhh but anti engga masuk deh”, jawab teman-temanku serentak sambil senyum
Bu Tina : “halah ibu tau kalian pada seneng kan? Oke ibu dipesen kalo hari ini ibu ngajar bab 2. Coba buka buku kalian”
Anak-anak : “Iya bu”
Anak-anak begitu antusias ketika pertama kali diajar bu Tina. Dulu selama diajar bu tanti tidak pernah seperti ini. Bu Tina masih muda, cantik, baik lagi. Coba dia jadi pacarku, wah aku seneng banget, pikirku dalam lamunanku. Sejak kehadiran bu Tina, aku lebih sering melamun. Terlalu sering liatin bu Tina ketimbang liat buku. Bagiku, bu Tina adalah cewe yang ideal. Tak terasa sudah bel istirahat sekaligus jam bu Tina hari ini sudah selesai.
Bu Tina : “sebelum ibu keluar, ibu mau kasitau kalo minggu depan ulangan bab 2. Ibu dipesen bu tanti”
Anak-anak : “yah kok baru diajar sebentar langsung ulangan sih? Bikin soal yang gampang ya bu”
Bu Tina : “yaudah ibu bikin yang gampang. Tapi kalian semua harus dapet bagus ya? Oke ibu keluar dulu. Selamat siang anak-anak”
Anak-anak : “asiik ulangan nya dibikin gampang. Selamat siang bu”
Sepulang sekolah aku langsung buka buku pkn. Aku belajar biar dapet bagus dan demi bu Tina aku belajarnya hehehe. Tidak seperti biasanya, aku sepulang sekolah selalu belajar, kecuali pkn. Karena ada bu Tina aku jadi semangat untuk dapet bagus
Seminggu kemudian, bu Tina menepati janjinya untuk mengadakan ulangan. Bu Tina membagi-bagikan soal ke setiap anak. Begitu aku menerima soal dan aku liat, agak susah menurutku. Aku kerjakan nomer yang aku bisa. Sisanya yang aku engga bisa aku lewatin dulu. Begitu aku liat temenku yang lain, udah hampir selesai padahal waktu ulangan masih 40 menit lagi. Terpaksa aku liat jawaban temenku yang duduk di sebelahku. Kebetulan bu Tina lagi keluar sebentar, jadi ada kesempatan buat aku untuk nyontek. Baru nyontek 2 nomer, tiba-tiba bu Tina masuk ke kelas dan sempet liat aku lagi nyontek, tapi bu Tina tidak menegurku dan malah mengawasi anak yang lain. Sepertinya bu Tina membiarkan saja dan pura-pura tidak tahu atas apa yang aku perbuat tadi, tapi apa urusanku. Yang penting sekarang ada 4 nomer kosong lagi yang harus diisi. Aku jadi lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan situasi. Setiap kali bu Tina mengawasi anak lain aku langsung nyontek temenku. Tak terasa sudah bel. Aku langsung mengumpulkan jawabanku ke bu Tina. Dan setelah semua anak mengumpulkan jawaban, bu Tina mengucapkan selamat siang sambil keluar kelas.
Aku masih kawatir sama kejadian yang tadi. Apa bu Tina engga marahin aku tapi nilaiku dibikin jelek nantinya? Ah sudahlah nunggu bu Tina koreksi jawaban aja, pikirku. 2 hari setelah ulangan, bu Tina masuk ke kelasku untuk membagikan hasil ulangan. Anak yang dipanggil namanya langsung maju dan menerima hasil ulangan nya. Begitu namaku disebut, aku melihat nilai 6,5. Sebelum aku kembali ke tempat duduk, bu Tina bilang “nanti pulang sekolah kamu ke ruang guru ya. Ada yang mau ibu bicarain sama kamu.” Aku langsung deg-degan. Tapi aku sudah berusaha mencoba tenang dan tidak akan diomelin nanti.
Sepulang sekolah, aku langsung menghadap bu Tina.
Bu Tina : “Eno, kok cuman kamu yang dapet jelek? Padahal kan gampang itu ulangan nya.”
Eno : “saya udah belajar bu. Seminggu yang lalu pas ibu bilang mau ulangan saya langsung belajar pkn”
Bu Tina : “walaupun begitu, kamu masih tetep kurang maksimal belajarnya. Gimana kalo ibu kasih kamu tambahan biar kamu dapet bagus?”
Eno : “wah boleh tuh. Dimana bu?”
Bu Tina : “ini alamat rumah ibu. Kamu dateng hari minggu siang. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya kalo kamu dapet tambahan”, memegang kedua tanganku sambil tersenyum.
Eno : “Oke bu. Yang penting nilai saya jadi bagus”
Aku langsung salaman sama bu Tina dan bergegas pulang ke rumah. Alangkah senangnya aku hari ini, karena cuman aku yang dapet tambahan sama bu Tina dan aku disenyumin bu Tina. Bener-bener cantik. Aku jadi makin suka sama bu Tina. Dari pulang sekolah, aku senyum terus. Sampe-sampe pas di bis aku diliatin sama ibu-ibu. Sampe rumah aku langsung mikirin bu Tina terus. Seandainya bu Tina jadi pacarku, terus aku mikir ah engga mungkin itu. Daripada mikir yang engga jelas terus mending belajar aja deh.
Hari minggu jam 1 siang, aku pergi ke rumah bu Tina. Rumahnya engga begitu jauh. 10 menit dari rumahku. Aku melihat rumah bu Tina yang sederhana tapi bersih. Aku memencet bel 3x, bu Tina keluar.
Bu Tina : “Oh Eno ibu kirain siapa. Ayo masuk, engga dikonci kok”
Aku langsung masuk begitu dipersilahkan. Bu Tina memakai baju biru dengan rok hitam yang ketat. Aku jadi makin suka sama bu Tina.
Bu Tina : “Kamu mau minum apa?”
Eno : “Engga usah repot-repot bu. Apa aja boleh”
Tak lama kemudian, bu Tina membawakan aku air putih. Setelah aku meminum sedikit, bu Tina langsung mengajariku bab 2. Aku jadi lebih mengerti kalau diajarin sama bu Tina. Tak terasa sudah 2 jam belajar sama bu Tina.
Eno : “Bu makasih ya, saya jadi lebih ngerti kalo diajarin sama ibu. Saya pulang dulu ya”
Bu Tina : “Kamu jangan pulang dulu deh, masa cuman belajar? Oya kita ngobrolnya pake aku kamu aja. Nonton tv dulu aja”
Eno : “yaudah terserah kamu aja deh”
Akhirnya kami ke ruang tengah dan duduk di sofa sambil nonton tv. Tiba-tiba dia menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku beranikan diriku untuk membelai rambutnya.
Tina : “Aku ada hadiah buat kamu nih, tapi tutup mata dulu ya”
Eno : “Kenapa engga langsung kasih aja?”
Tina : “kamu nih disuruh tutup mata tapi masih buka, ih bandel”
Aku mengalah saja. Kututup mataku sambil bertanya-tanya dalam hatiku, apa yang mau dia kasih. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang lembut di bibirku, ketika aku membuka mataku, aku terkejut melihat guruku sendiri menciumku. Aku menyedot lidahnya sambil kucium-cium bibirnya, lalu kuteruskan dengan mencium-cium daun telinga dia sambil berkata “Aku sayang kamu”. Setelah daun telinga, kuterusi ke leher, kupegang-pegang leher bagian belakang dengan kedua tanganku sambil kucium-cium lehernya. Dia begitu menikmatinya hingga matanya merem melek dan mendesah. Dari leher tanganku turun ke dada, kuremas-remas dadanya sambil kujilati putingnya. Desahan nya semakin kencang, kugigit pelan puting kiri nya, tangan nya sambil mengocok penisku. Aku langsung ganti posisi 69. Aku bisa melihat dengan jelas memiaw Tina… baunya harumdan segera kujilat, rasanya benar-benar enak. Pasti dia sering memelihara badan nya. Kumainkan lidahku di baguan klitoris dan labia mayora, sembari kumasukkan lidahku ke dalam liang vagina nya. Erangan nya tambah kencang. Sedotan Tina juga enak, seluruh batang penisku dilumatnya, benar-benar enak. Saking enaknya, tak terasa aku sudah dibuat keluar oleh Tina. Setelah aku mencapai kepuasan, kini gantian Tina yg aku buat puas. Aku memasukkan jariku ke dalam lubang vagina nya sambil kujilat-jilati bibir vagina Tina yang berwarna pink
“ahh… aku engga tahan nih”
Kupercepat gerakan tanganku ke dalam vagina nya sambil kupegang klitoris nya dan akhirnya dia orgasme juga. Orgasme nya benar-benar deras sampe membasahi muka ku dan sebagian ranjang nya.
“Eno maafin aku ya, keluar sampe banyak gitu ngenain muka kamu”
“kalo kamu yang keluarin engga apa-apa”, aku langsung mencium bibir nya.
“masukin ademu ke dalem marmutku dong… kepengen nih aku”
Aku ambil posisi missionary, kumasukkan adekku dengan perlahan, masuk ke dalam vagina nya benar-benar sempit. Dia masih perawan, kumasukkan dengan perlahan penisku agar dia tidak kesakitan. Kupercepat sedikit, Tina tampaknya meringis kesakitan, ku tak perdulikan erangan itu. Langsung ku masukkan seluruh penisku ke dalam vagina nya. Yeah aku mendapat perawan nya Tina. Dia tampak menangis kecil menahan kesakitan, langsung saja kucium untuk meredakan efek sakitnya. Aku mulai mempercepat permainanku. Expresi muka Tina berubah, tadinya agak kesakitan sekarang berubah menjadi penuh nafsu. Tina makin menikmati permainanku, ditambah desahan nya makin kencang. Aku pikir penisku mengenai bagian g-spot nya. Kusodok penisku di bagian itu, tak lama Tina pun mengalami orgasme yang kedua. Aku mengajak Tina untuk ganti posisi wot. Penisku perlahan dimasukkan ke dalam vagina nya… Bless, benar-benar nikmat, ditambah dengan otot vagina nya yang meremas penisku membuat kenikmatan nya bertambah. Dia terus mendesah keenakan, goyangan nya hot juga, padahal baru pertama kali merasakan sex. 6 menit kemudian, goyangan nya makin cepat. “ahh aku mau keluar lagi nih”
“eh jangan keluar dulu, barengan aja sama aku. aku juga bentar lagi kok”
Akhirnya kami keluar secara bersamaan. Sperma ku banyak keluar di dalam dan dia orgasme juga cukup banyak. Setelah kami “bertarung”, Tina memeluk ku dan menciumku. “makasih ya sayang, kamu udah bikin aku ngerasain nikmatnya bercinta”
“ya sama-sama sayang. Ngomong-ngomong, kamu mau engga jadi pacarku? Aku sayang banget sama kamu. Sejak pertama kali liat kamu, mulai ada perasaan suka sama kamu. Aku selalu mikirin kamu terus di rumah. Aku juga dulu kepengen kamu jadi pacarku.”. Tina terdiam sejenak. Dia menitikkan air mata.
“aku juga sayang sama kamu. Aku engga mau kehilangan kamu.”
Kami berpelukan dan berciuman lagi. Tak terasa sudah jam 3 sore. Kemudian aku pamit sama Tina untuk pulang.
Hari-hari berikutnya berlangsung seperti biasa, tidak ada yang tahu tentang hubungan kami berdua. Sejak saat itu, kami mulai rajin bercinta setiap hari minggu dan sabtu. Mudah-mudahan hubunganku dan Tina bisa langgeng. Baca juga Kisah Seks Berbagi Sama Teman Terbaru 2016 Terima kasih sudah membaca cerita seks di gambarseks.com tetap kunjungi web ini karena setiap harinya admin update cerita yang terbaru.

tante ku

Sejak kecil saya tinggal bersama Omsaya, dan bersama Omsaya tinggal om-om dan tante-tanteku (anak-anak dari Omsaya). Omku yang ketiga menikah dengan seorang wanita yang bernama Rintan yang kupanggil dengan sebutan Tante Rintan. Tante Rintan orangnya cantik, wajah dan tubuhnya cukup sexy dan orangnya mudah bergaul, terutama denganku. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Oh ya, namsaya adalah Tomy, masih sekolah di SMA waktu itu. Semula omku tersebut tinggal bersama kami, dan saya yang saat itu sedang menikmati masa remaja kira-kira umur 16 tahun sering melihat Tante Rintan sedang bercumbu dengan suaminya, dan kadang-kadang di depanku Tante Rintan mengusap penis omku, sebut saja Om Sandy. Batang kemaluanku yang saat itu sedang remaja-remajanya langsung menjadi tegang, dan setelah itu saya melakukan onani membayangkan sedang bersetubuh dengan Tante Rintan. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Setelah mereka menikah satu setengah tahun, akhirnya mereka pindah dari tempat nenek kami dan membeli rumah sendiri yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah nenek kami. Kalau Tante Rintan hendak pergi, biasanya dia memanggilku untuk menjaga rumahnya, takut ada maling. Suatu hari saya dipanggil oleh Tante Rintan untuk menjaga rumahnya. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Ketika saya datang, dia sedang ada di kamar dan memanggilku, “Tomy, masuk ke kamar..!” teriaknya.
“Ya Tante..” jawabku.
Ternyata di dalam kamar, tante sedang memakai BH dan celana dalam saja, saya disuruh mengaitkan tali BH-nya. Dengan tangan gemetaran saya mengaitkan BH-nya. Rupanya Tante Rintan tahu saya gemetaran.
Dia bertanya, “Kenapa Tomy gemetaran..?”
“Enggak Tante,” jawabku.
Tapi tante cepat tanggap, dipeluknya tubuhku dan diciumnya bibirku sambil berkata, “Tomy, Tante ada perlu mau pergi dulu, ini Tante kasih pendahuluan dulu, nanti kalau Tante pulang, Tante akan berikan yang lebih nikmat.” Body Tante Rintan Yang Menggoda
“Ya Tante.” jawabku.
Kepalsaya terasa pusing, baru pertama kali saya menyentuh bibir seorang wanita, apalagi wanita cantik seperti Tante Rintan. Lalu saya ke kamar mandi melakukan onani sambil membayangkan tubuh Tante Rintan.
Kira-kita jam 3 sore, tante pulang dan saya menyambutnya dengan penuh harap. Tante Rintan langsung masuk kamar, sedangkan saya menunggu di ruang tamu, kira-kira 10 menit kemudian, dia memanggil pembantunya untuk disuruh ke supermarket untuk membeli sesuatu, jadi tinggallah di rumah saya dan Tante Rintan saja.
Setelah pembantunya pergi, Tante Rintan menutup pintu dan menggandengku untuk masuk ke kamarnya.
Lalu Tante Rintan berkata, “Tomy, seperti yang kujanjikan, saya akan meneruskan pendahuluan tadi.”
saya diam saja, gemetar menahan nafsu.
Tiba-tiba Tante Rintan mencium bibirku, dan berkata, “Balaslah Tomy, hisap bibirku..!”
saya menghisapnya, dan terasa bibirnya sangat enak dan bau tubuhnya wangi, karena dia memakai parfum Avon yang merangsang, saya menjadi salah tingkah.
Tiba-tiba dia memegang batang kemaluanku, saya sangat kaget.
“Wah punyamu sudah tegang dan besar Tomy,” sahut Tante Rintan.
Lalu Tante Rintan berkata lagi, “Apakah kamu pernah berhubungan sex dengan wanita?”
saya menjawab sambil gemetar, “Jangankan berhubungan sex, mencium wanita saja baru kali ini.”
Tante Rintan tersenyum dan berkata, “Hari ini Tante akan ajarkan cara berhubungan sex dengan seorang wanita.” Body Tante Rintan Yang Menggoda
Lalu Tante Rintan membuka bajunya sehingga telanjang bulat, lalu dipegangnya tanganku dan dibawanya ke buah dadanya yang cukup besar.
Sambil gemetaran saya memegang buah dadanya dan memegang putingnya.
Tante Rintan mendesis merasakan kenikmatan usapanku dan berkata, “Terus Tomy.., terus..!”
Lalu dengan memberanikan diri saya mencium putingnya, dan Tante Rintan bertambah mendesis. Dibukanya celana pendekku dan CD-ku, sehingga saya juga menjadi telanjang bulat sepertinya. Penisku dielus-elusnya sambil berkata, “Tomy, punyamu besar amat, lebih besar dari punya Om Sandy.”
Setelah puas menghisap puting buah dada tante, saya mencium pusarnya, dan akhirnya sampai di vaginanya.
“Ayo Tomy, cepat hisap punysaya..!”
saya memberanikan diri mencium kemaluannya dan menjilat-jilat dalamnya, sedangkan tante tambah mendesis.
Tante berkata, “Sabar Tomy, Tante kepingin mencium punya Tomy dulu.”
Lalu dia membaringkanku di tempat tidur dan mulai mencium biji kemaluanku dan menghisap penisku perlahan-lahan. Serasa dunia ini melayang, alangkah nikmatnya, baru pertama kali batang kemaluanku dihisap oleh seorang wanita cantik, apalagi oleh Tante Rintan yang sangat cantik.
Penisku semakin membesar, dan rasanya seperti mau kencing, tetapi rasanya sangat nikmat, ada yang mau keluar dari kemaluanku.
saya menjerit, “Tante, Tante.., lepas dulu, saya mau kencing dulu.”
Tetapi rupanya tante sudah tahu apa yang mau keluar dari kemaluanku, malah dia semakin kuat menghisap penisku. Akhirnya meletuslah dan keluarlah air maniku, dengan mesranya Tante Rintan menghisap air maniku dan menjilat-jilat penisku sampai bersih air maniku. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Batang kemaluanku terkulai lemah, tetapi nafsuku masih terasa di kepalsaya.
Lalu tante berkata, “Tenang Tomy, ini baru tahap awal, istirahat dahulu.”
saya diberi minum coca-cola, setelah itu kami berciuman kembali sambil tiduran. Tanpa kusadari kemaluanku sudah membesar lagi dan kembali saya menghisap buah dadanya.
“Tante.., saya sayang Tante.”
Lalu tante berkata, “Ya Tomy, Tante juga sayang Tomy.”
Lalu saya menjilat vagina tante sampai ke dalam-dalamnya dan tante menjerit kemanjaan.
“Ayo Tomy.., kita mulai pelajaran sex-nya..!”
Penisku yang sudah tegang dimasukkan ke dalam liang kemaluan Tante Rintan yang sudah licin karena air vaginanya.
Perlahan-lahan batang kemaluanku amblas ke dalam lubang kemaluan tante, dan tante mulai menggoyang-goyangkan pantatnya. Aduh terasa nikmatnya, dan kembali kami berciuman dengan mesranya.
Lalu saya berkata kepada Tante Rintan, “Tante.., kalau tahu begini nikmatnya kenapa enggak dulu-dulu Tante ajak Tomy bersetubuh dengan Tante..?”
Tante hanya tersenyum manis. Terasa penisku semakin mengembang di dalam vagina Tante Rintan, tante semakin mendesis. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Tante mengoyang-goyangkan pantatnya sambil berkata, “Tomy.., Tante kepengen keluar nih..!”
Kujawab, “Keluarin saja Tante, biar Tante merasa nikmat..!”
Tidak lama kemudian tante menjerit histeris karena orgasme dan mengeluarkan air kemaluannya, penisku masih tegang rasanya.
Dengan lembut saya mencium tante dan berkata, “Tante sabar ya, Tomy masih enak nih..,”
Kemudian saya semakin memperkuat tekanan batangku ke liang tante, sehingga tidak lama setelah itu saya memuncratkan air maniku di dalam vagina Tante Rintan bersamaan dengan keluarnya cairan tante untuk kedua kalinya. Terasa tubuh ini menjadi lemas, kami tetap berpelukan dan berciuman. Setelah istirahat sebentar, kami mandi bersama saling menyabuni tubuh kami masing-masing, dan kami berjani untuk melakukannya lagi dilain waktu.
Setelah peristiwa itu, setiap malam saya selalu terkenang akan vagina Tante Rintan, sehingga rasanya saya ingin tidur bersama Tante Rintan, tetapi bagaimana dengan Om Sandy. Rupanya nasib baik masih menemaniku, tiba-tiba saja Om Sandy dipindahkan tugasnya ke Bandung, dan untuk sementara Tante Rintan tidak dapat ikut karena Om Sandy tidurnya di mess. Sambil mencari kontrakan rumah, Tante Rintan tinggal di Jakarta, tetapi setiap Sabtu malam Om Sandy pulang ke Jakarta. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Atas permintaan Tante Rintan, setiap malam saya menemaninya, saya harus sudah ada di rumah Tante Rintan jam 8 malam. Untuk tidur malam, saya disiapkan sebuah kamar kosong, tapi untuk kamuflase saja, sebab setelah pembantunya tidur saya pindah ke kamar Tante Rintan. Tentunya Tante Rintan sudah siap menyambutku dengan pelukan mesranya, dan kami bercumbu sepanjang malam dengan nikmatnya dan mesranya. Kalau waktu pertama kali saya hanya menghisap kemaluannya, sekarang kami sudah saling menghisap atau gaya 69. Lubang kemaluan Tante Rintan sudah puas kuciumi, bahkan sekarang bukan saja lubang vagina, tetapi juga lubang anus, rasanya nikmat menghisapi lubang-lubang tante. Penisku juga dihisap tante dengan ketatnya dan terasa ngilu ketika lubang kencingku dihisap Tante Rintan, tapi nikmat.
Setelah kami saling menghisap, akhirnya barulah kami saling memasukkan kemaluan kami, dan kali ini tante berada di atasku. Batang kemaluanku yang sudah tegang dan berdiri tegak dimasukkan ke kemaluan tante, aduh nikmatnya. Lalu saya menghisap buah dada tante sambil menggoyang-goyangkan pantatku. Kira-kira sepuluh menit, tante mengeluarkan air maninya sambil menjerit nikmat, namun saya belum mengeluarkan air maniku. Lalu saya bertukar posisi, sekarang tante di bawah, saya yang di atas. Karena tante sudah keluar, terasa mudah memasukkan kemaluanku ke dalam vagina tante, dan kembali kami berpacu dalam nafsu.
Sambil mencium bibir Tante Rintan, saya berkata, “Tante… Tante.., kenapa sih lubang Tante enak banget, punysaya terasa dijepit-jepit lubang Tante yang lembut.”
Sambil tersenyum tante menjawab, “Tomy.., batang kamu juga enak, kalau dengan Om Sandy Tante hanya bisa orgasme sekali, tetapi dengan kamu bisa berkali-kali.”
Kembali saya menekan batang penisku erat-erat ke liang kemaluan tante sambil mengoyang-goyangkan pantatku, dan akhirnya saya menjerit, “Tante.., Tante.., saya keluar..!”
Alangkah nikmat rasanya. Body Tante Rintan Yang Menggoda
Perlahan-lahan saya mengeluarkan batang kemaluanku dari liang senggama tante. Setelah itu kembali kami berciuman dan tidur sambil berpelukan sampai pagi. Ketika bagun pagi-pagi saya kaget, karena saya tahu di sampingku ada Tante Rintan yang tidak memakai apa-apa, nafsuku timbul kembali. Kubangunkan Tante Rintan dan kembali kami bersetubuh dengan nikmatnya, dan akhirnya kami mandi bersama-sama.
Selama hampir 1 bulan lamanya kami seperti sepasang suami istri yang sedang berbulan madu, kecuali hari Sabtu dan Minggu dimana Om Sandy pulang. Pengalaman ini tidak akan terlupakan seumur hidupku, walaupun sekarang saya sudah beristri dan mempunyai 2 orang anak. Kadang-kadang Tante Rintan masih mengajak saya bersetubuh di hotel. Tetapi sejak saya beristri, perhatianku kepadanya agak berkurang, lagipula usia Tante Rintan sudah bertambah tua. Body Tante Rintan Yang Menggoda

Kamis, 26 Oktober 2017

kurcaci atau peri peri harvest moon back nature

     Kurcaci ialah sosok peri kecil yang tinggal dihutan samping gereja diharvest moon. Jumlah mereka ialah ada 7.
     Berteman dengan mereka sangatlah menguntungkan bagi kita pasalnya mereka bisa membantu menyelesaikan pekerjaan mereka seperti :
-Memanen hasil kebun.
-Menyirami tanaman.
-Mengurusi ternak.
     Adapun jumlah waktu sebagai berikut : 1 hari (hanya besok saja) 3 hari bahkan sampai 7 hari. Tapi untuk bisa memperkerjakan mereka kita harus mempunyai hatinya mereka minimal 2 hati, untuk bisa menarik hati mereka berilah hadiah/makanan sebagai berikut : apple pie, bodigizer, roti, butter, cake, cookies, fruit juice, green grass, honey, hot milk, jam, omelets, relaxtion tea, strawberry milk sweet potatoes, mix juice, pizza, wild, grapes, yarn.
     Untuk menambah lebih banyak hati mereka alangkah baiknya kita memberikan hadiah disetiap hari ulang tahun mereka berikut tanggal lahir mereke:
- Bold     : 4 Spring
- Staid    : 15 Spring
- Aqua    : 26 Spring
- Timid   : 16 Summer
- Hoggy  : 10 Fall
- chef.     : 14 Fall
- Nappy  : 22 winter
     Namun pada bulan spring semua kurcaci tidak bisa dimintai bantuan karena mereka melakukan pesta teh sebulan penuh dibulan spring. Dan kita bisa ikutan bahkan bisa mendapatkan relaxation teh yang bisa dijual seharga 1000g, bahkan relaxation tea ini cara memenangkan kita dalam festival memasak, berikut resepnya :
Bahan utama : relaxtion tea
Bumbu :
Peralatan : pot
     Untuk mendapatkan relaxation tea leaves tersebut dengan cara yaitu bawalah hadiah sejumlah dengan jumlahnya mereka yaitu 7 pada jam 3-4 sore di bulan spring.

Rabu, 20 September 2017

Tanaman yang ada di harvest moon

Masih inget dong tentunya sama game yang satu ini? Dimana dalam game tersebut anda bisa berkebun, berternak hewan.
Kali ini saya akan mempostting tentang tanaman yang ada di game harvest moon

Spring

1. Cucumber/Mentimun
  Harga perkantong : 200G
  Harga jual perbiji : 60G
  Waktu tumbuh : 9 hari
  Panen : 5 hari sekali
  Tempat membeli : Supermarket

2. Turnip/Lobak
  Harga perkantong : 120G
  Harga jual perbiji :  60G
  Waktu tumbuh : 4 hari
  Panen : Sekali
  Tempat membeli : Supermarket

3.  Potato/Kentang
  Harga perkantong : 150G
  Harga jual perbiji : 80G
  Waktu tumbuh : 7 hari
  Panen : sekali
  Tempat membeli : Supermarket

4. Cabbage/Kubis
  Hara perkantong : 500G
  Harga jual perbiji : 250G
  Waktu tumbuh : 14 hari
  Panen : Sekali
  Tempat membeli : Supermarket

5. Grass/Rumput
  Harga perkantong : 500G
  Harga jual perbiji : -
  Waktu tumbuh : 9hari
  Panen : 9 hari
  Tempat membeli : Supermarket
     Rumput berguna untuk makanan ternam sapi dan domba. Dapat ditanam pada musim apapun kecuali musim winter/salju. Setiap kantong dapat ditanam 9 kotak (walaupun alat penyiraman belum ditempa) dan setiap kali di potong menghasilkan 1 pakan.

6. Strawberry
  Harga perkantong : 150G
  Harga jual perbiji : 30G
  Waktu tumbuh : 8 hari
  Panen : 8 hari sekali
  Tempat membeli : Supermarket
 *Jika ingin mendapatkan bibit strawbbery tanaman yang dari pertama main harus dijual lebih dari 100 biji setiap bibit.

Summer

1. Onion/Bawang
  Harga perkantong : 150G
  Harga jual perbiji : 80G
  Waktu tumbuh : 7 hari
  Panen : Sekali
  Tempat membeli : Supermarket

2. Tomato/Tomat
  Harga perkantong : 200G
  Harga jual perbiji : 60G
  Waktu tumbuh : 9 hari
  Panen : 3 hari
  Tempat membeli : Supermarket

3. Pineapple/Nanas
  Harga perkantong : 1000G
  Harga jual perbiji : 500G
  Waktu tumbuh : 20 hari
  Panen : 6 hari
  Tempat membeli : Won

4. Pumkin/labu
  Harga perkantong : 500G
  Harga jual perbiji :  250G
  Waktu tumbuh : 14 hari
  Panen : Sekali
  Tempat membeli : Supermarket
 *Jika ingin mendapatkan bibit labu tanaman yang dari pertama main harus dijual lebih dari 100 biji setiap bibit.

5.Corn/Jagung
  Harga perkantong : G
  Harga jual perbiji : 100G
  Waktu tumbuh : 14 hari
  Panen : 3 hari
  Tempat membeli : Supermarket
     Dapat dijadikan pakan ayam. Lemparkan jagung ke Water mill (samping kandang ayam) setiap jagung yang dilemparkan dapat menghasilkan 10 pakan ayam.

Fall

1. Green pepper/Cabe hijau
  Harga perkantong : 150G
  Harga jual perbiji : 40G
  Waktu tumbuh : 7 hari
  Panen : 2 hari sekali
  Tempat membeli : Won

2. Sweet potato/Kentang manis
  Harga perkantong : G
  Harga jual perbiji : 120G
  Waktu tumbuh : 5 hari
  Panen : 2 hari
  Tempat membeli : Supermarket

3. Eggplant/terung
  Harga perkantong : G
  Harga jual perbiji :  80G
  Waktu tumbuh : 9 hari
  Panen : Dapat dipanem ulang
  Tempat membeli : Supermarket

4. Carrot/Wortel
  Harga perkantong : 300G
  Harga jual perbiji : 120G
  Waktu tumbuh : 7 hari
  Panen : Sekali
  Tempat membeli : Supermarket

5. Spinach/Bayam
  Harga perkantong :  G
  Harga jual perbiji : G
  Waktu tumbuh : 5 hari
  Panen : Sekali
  Tempat membeli : Supermarket
 *Jika ingin mendapatkan bibit bayam tanaman yang dari pertama main harus dijual lebih dari 100 biji setiap bibit